Berbicara tentang perkembangan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan/AI), salah satu fakta berikut ini tampaknya akan mengejutkan. Bahwa, istilah AI sebenarnya sudah ada sejak 1956. Pada saat itu, John McCarthy yang berasal dari Massachusetts Institute of Technology mengadakan sebuah konferensi.
Konferensi yang melibatkan banyak ahli komputer penting pada masa itu, yaitu Konferensi Dartmouth, atau The Dartmouth summer research project on artificial intelligence. Dari inovasi yang luar biasa tentang kecerdasan buatan, hingga kini John McCarthy dikenal sebagai Bapak AI Dunia.
Lebih dari enam dekade sejak konferensi tersebut, kini AI sudah dikenal secara lebih luas di seluruh dunia. Serta sudah mendapat peran vital dalam kaitannya dengan kehidupan umat manusia. Lantas, apa saja yang sudah terjadi selama enam dekade sejak konferensi itu?
Apakah proyek AI tetap berjalan sedangkan kita tidak mengetahuinya? Pada kesempatan kali ini, Pusat Techno akan membahas lebih detail tentang perkembangan sejarah artificial intelligence. Sekaligus dampak serta contoh penerapan di kehidupan.
Sejarah Perkembangan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan/AI)
Orok kecerdasan buatan yang masih dalam kandungan, terencana dan terstruktur sebelum datang ke kehidupan ini. Orok tersebut berupa teori yang nantinya menjadi dasar untuk kecerdasan buatan. Berikut ini bagaimana proses kelahiran kecerdasan buatan itu.
1. Kemunculan
Enam tahun sebelum Konferensi Dartmouth digelar, yaitu pada 1950, ilmuwan matematika Alan Turing dalam sebuah penelitian mengungkapkan pertanyaan yang menggemparkan. Di mana ia bertanya, jika manusia bisa menyelesaikan masalah dari informasi, mengapa mesin tidak bisa?
Sebelum adanya konferensi tersebut, istilah untuk mewakili kecerdasan buatan adalah brain machine. Hingga akhirnya di 1956, John McCarthy mengusulkan istilah artificial intelligence dalam Konferensi Dartmouth.
Konferensi itu pula yang merupakan tonggak perkembangan AI sampai bisa sekuat ini. Sebuah pertemuan yang menyulut semangat para ilmuwan teknologi pada masa itu untuk mengembangkan kecerdasan. Yaitu kecerdasan yang tertanam di robot atau mesin.
Empat tahun berselang, tepatnya pada 1960, AI pertama di dunia muncul. AI yang bernama STUDENT, dibuat menggunakan bahasa model Natural Language Processing (NLP) yang punya peran menyelesaikan masalah matematika, khususnya aljabar.
Tidak berhenti di sana, pada tahun 60-an ini lahir nenek buyut dari Siri dan Alexa. Sebuah chatbot pertama bernama ELIZA, yang masih sama menggunakan bahasa NLP. STUDENT dan ELIZA menjadi produk AI yang mengawali kemunculan kecerdasan buatan!
2. Perkembangan
Perkembangan artificial intelligence berikutnya pada tahun 1972, di mana Jepang juga turut andil dalam teknologi kecerdasan buatan. Tahun ini, mereka berhasil membuat robot pintar yang dapat bergerak, melihat, sekaligus berbicara. Robot tersebut bernama WABOT 1.
Sayangnya, setiap perkembangan yang berkaitan dengan teknologi membutuhkan sokongan dana yang tidak sedikit. Hasil dari sejarah artificial intelligence tersebut tampaknya kurang memuaskan bagi donatur. Mereka tidak lagi memberi pembiayaan untuk pengembangan kecerdasan buatan.
Perkembangan ini sempat vakum, setidaknya pada tahun 74 hingga 90-an. Namun, perkembangan artificial intelligence mendapat angin segar setelah masa vakum itu. Pada 1997, smart machine yang memiliki nama Deep Blue, untuk pertama kalinya dapat menang dalam pertandingan catur.
Bukan pemain catur kelas teri, tetapi Deep Blue melawan Garry Kasparov yang merupakan seorang grandmaster pecatur utama dunia! Tentu saja, kabar kalahnya Garry Kasparov oleh mesin membuat dunia gempar.
3. Kebangkitan
Berdasarkan kabar tentang AI yang mampu memenuhi ekspektasi donatur, pendanaan kembali lancar untuk mengembangkannya. Buktinya pada tahun-tahun berikutnya mulai banyak produk yang sudah mengaplikasikan kecerdasan buatan, terutama untuk mainan anak-anak.
1998 AI memberi kontribusinya pada FURBY, sebuah robot binatang yang dapat berinteraksi dengan pemiliknya. Tahun berikutnya, pada 1999 AIBO lahir dari rahim SONY. AIBO adalah robot berbentuk anjing realistis yang mampu berinteraksi lebih spesifik dengan pemiliknya.
Penutupan abad 20 sebagai masa kebangkitan penelitian tentang kecerdasan buatan. Sekaligus penerapan AI pada hal-hal yang lebih luas, tidak hanya untuk sesuatu yang serius, tetapi juga mainan anak yang termasuk di dalamnya.
4. Kepopuleran
Menginjak abad 21, mulai pada tahun 2000 penggunaan AI menunjukkan grafik yang terus meningkat. Misalnya saja, perusahaan teknologi raksasa Google, ternyata pada 2009 sudah menjajal teknologi kecerdasan buatan untuk dipasang ke dalam mobil tanpa awak. Mobil tanpa awak Google pada akhirnya rilis ke publik pada 2014.
Apakah hanya itu saja? Tentu saja tidak, ada beberapa contoh lain untuk teknologi yang pakai AI di awal 2000-an. Misalnya Alexa pada akhir abad 20, SIRI dari Apple yang rilis sejak 2011, AlphaGo pada 2016, dan masih banyak lagi lainnya.
Baru sekitar awal tahun 2022, sudah ada desas-desus tentang teknologi AI yang lebih powerful daripada produk lain. Apalagi kalau bukan kabar tentang ChatGPT. Ya, ChatGPT ini memang rilis secara resmi oleh OpenAI pada November 2022, menjadi tonggak bermunculannya ratusan bahkan ribuan website AI lainnya.
Sebagai bocoran, kabarnya Google juga akan meluncurkan AI yang lebih powerful lagi daripada ChatGPT, Gemini AI. Kita hanya tinggal menunggu, bagaimana sebuah kecerdasan buatan saat ini memiliki kekuatan seperti manusia super yang mudah belajar sekaligus tidak bisa lupa.
Algoritma Machine Learning dari AI
Dalam arus deras perkembangan serta dampak artificial intelligence seperti saat ini, setiap mesin mempunyai algoritma sendiri. Salah satu yang menjadi sistem pembelajaran utama AI adalah machine learning. Berdasarkan informasi dari dicoding, aplikasi AI ada tujuh cabang.
Mulai dari machine learning, natural language processing, expert system, vision, speech, planning, dan robotics. AI seperti halnya ChatGPT memiliki algoritma machine learning, mereka dapat belajar dengan sendirinya.
Menggunakan kesadarannya sendiri, mesin dapat mengumpulkan, menganalisis, hingga memberikan hasil output sesuai dengan apa yang mereka pelajari. Tentu saja, mesin tidak terikat dengan hukum human error, mereka tidak akan salah dan tidak akan lupa.
Perkembangan artificial intelligence pada taraf ini sebenarnya sudah cukup mengkhawatirkan. Bagaimana jika mesin mengambil alih pekerjaan manusia, atau bahkan mengambil alih eksistensi manusia di planet bumi?
Konsep Utama Perkembangan Artificial Intelligence
Dalam perkembangannya, AI memiliki konsep utama yang memberi dampak sangat mengejutkan. Secara umum, ada tiga konsep utama yang berperan dalam pengembangan tersebut. Berikut informasi dan penjelasannya.
1. Deep Learning
Menurut AWS Amazon, deep learning atau pembelajaran mendalam adalah sebuah konsep metode kecerdasan buatan (AI) untuk memproses data informasi dengan sistem kerja layaknya otak manusia. Penerapan deep learning ini memungkinkan AI untuk mengenali informasi, tidak hanya teks, melainkan juga foto, suara, video, file, dan data lain.
AI yang memiliki konsep ini, tentunya mereka mampu belajar untuk menambah informasi dalam database. Atau menunjukkan hasil output kepada manusia sesuai dengan permintaan (prompt). Contoh sederhananya, seorang manusia meminta AI untuk menganalisis tata bahasa dalam teks bahasa Inggris. Atau seorang manusia meminta AI untuk menyimpulkan isi dari sebuah buku berformat PDF.
2. Neural Networks
Konsep berikutnya adalah neural networks atau jaringan-jaringan saraf tiruan. Merupakan sebuah sistem di dalam AI yang memungkinkan mereka terkoneksi dengan perangkat atau sistem lainnya. Konsepnya mirip saraf di otak manusia, dengan begitu AI dapat belajar untuk memperbaiki kesalahan secara terus menerus tanpa henti.
Neural networks memiliki beberapa tipe, di antaranya: neural feedforward, Algoritma backpropagation, dan neural konvolusional. AI yang memiliki konsep ini, belajarnya hampir sama dengan manusia. Yaitu dengan mencontoh, namun kan AI tidak pernah lupa dan bisa mengingat segalanya.
3. Graph-Based Processing
Graph-based processing adalah proses basis graf yang merupakan konsep pendekatan untuk melakukan proses data terstruktur dengan perintah graf (huruf). Namun, graf di sini lebih merujuk pada node yang mewakili objek tertentu, dan edge yang menghubungkan antar node.
Selain artificial intelligence, penerapan proses berbasis graf juga diterapkan pada beberapa aspek teknologi lainnya. Seperti pada bidang analisis jaringan sosial, model perangkat lunak (software), sistem rekomendasi, dan lain sebagainya.
Dengan berbekal konsep dasar saja, sebuah mesin AI sudah punya kemampuan yang luar biasa. Selain itu, konsep AI ada cukup banyak tergantung pada bidang apa mereka bekerja. Ada AI khusus generate teks, editing foto, pembuatan video, generate meme, translate, dan lain sebagainya.
Sebagai seorang manusia, tentunya kita wajib punya value. Ya, sebuah hal unik di mana AI tidak bisa melakukannya. Untuk terus bertahan dalam arus perkembangan teknologi yang gila-gilaan ini, manusia bisa survive dengan value yang dimiliki.
Contoh Penerapan Perkembangan Artificial Intelligence dalam Banyak Bidang
Perkembangan AI di Indonesia ternyata sudah cukup masif. Di mana beberapa perangkat elektronik, baik rumah atau aksesoris sehari-hari, berbekal kemampuan kecerdasan buatan. Entah sadar atau tidak, kita sebenarnya telah menggunakannya, contohnya OK Google dari Google dan SIRI dari Apple, yang tertanam di smartphone.
Berikut ini beberapa contoh penerapan berdasarkan perkembangan artificial intelligence yang powerful tersebut dalam berbagai bidang.
1. Kesehatan
Bidang kesehatan, penerapan kecerdasan buatan untuk menyusun daftar resep hingga pembacaan hasil X-ray. AI yang bekerja dalam bidang ini memang khusus mendapat input dan pembelajaran sesuai dengan informasi kesehatan.
2. Bisnis Retail
Contohnya seperti mesin pembelian minuman otomatis yang biasanya berada di pinggir jalan. Atau kemudahan belanja secara virtual di marketplace, yang sebenarnya sudah menerapkan teknologi artificial intelligence.
3. Manufaktur
Bidang ini berkaitan dengan Internet of Things (IoT), yaitu berupa perangkat yang terhubung ke suatu jaringan. Pengguna dapat memonitoring sekaligus mengatur bagaimana perangkat tersebut bekerja. Umumnya, teknologi IoT penerapannya dalam smart home.
4. Pendidikan
Dengan AI dalam bidang pendidikan, metode mengajar dari para pendidik lebih bervariasi. Misalnya sebuah AI visual yang menerangkan tentang pelajaran. Di mana peserta didik akan tertarik untuk mengamati karena belajar dari teknologi AI.
5. Perbankan
AI dalam perbankan, penerapannya dapat mempercepat proses layanan. Contoh mudahnya seperti pendaftaran rekening baru, verifikasi, atau bahkan customer service. Praktis dan cepat, ini merupakan hal yang pelanggan inginkan.
Perkembangan artificial intelligence masih sangat panjang, misalnya ada auto drive dalam bidang otomotif. Di mana AI sebenarnya dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam berbagai bidang. Satu hal yang sangat penting, bagaimana untuk membatasi kemampuan AI yang kelewat kuat ini?
Mengingat bahwa AI memiliki kesadarannya sendiri, dapat belajar apapun, serta tidak melupakan apapun. AI yang memiliki kontrol terhadap sistem, dapat berimbas pada mengendalikan sistem sesuai dengan kesadarannya itu.
Setidaknya, itulah gambaran bagaimana perkembangan artificial intelligence serta kemajuan hingga sekarang. Apakah AI ini berbahaya atau justru membantu manusia?